Newest Post

FATAL VERSE: The Law Of Creation

| Minggu, 28 Januari 2024
Baca selengkapnya »

FATAL VERSE




Adalah suatu tragedi unik yang melibatkan lebih dari satu semesta, ada sesosok malaikat yang awalnya taat kepada sang pencipta, namun ingkar karena suatu kesalah pahaman, ia tidak dapat dikembalikan lagi seperti semula.

 hingga hal ini menyebabkan banyaknya ketidak seimbangan alam semesta salah satunya adalah bebasnya ular Al Falaak dari dimensi neraka.

 malaikat yang bernama Karae merasa bahwa ia harus bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukan oleh sahabat sesama malaikatnya, namun Adonai sang Dewa utusan memerintahkannya untuk melakukan sebuah tugas yang sangat berat. Bagaimanakah kisah selanjutnya dari cerita ini?


Chapter 1 :Berawal dari nol


Chapter 2 :Mencari sang utusan


Chapter 3 :Adat istiadat Barnicia


Chapter 4 :Hanya sebuah ujian


Chapter 5 :Dominasi (1/3)


Chapter 6 :Dominasi (2/3)


Chapter 7 :Dominasi (3/3)


Chapter 8 :Peperangan


Chapter 9 :Negeri Dibawah Hujan


Chapter 10 :Pengkhianat


Chapter 11 :Kejahatan Mutlak


Chapter 12 (end)  :Ungkapan Terakhir

FATAL VERSE: The Law Of Creation

Posted by : desthabikinfanart
Date :Minggu, 28 Januari 2024
With 0komentar

Chapter 1

|
Baca selengkapnya »

  CHAPTER 1  

berawal dari nol


Semua sudah terlambat, dunia menjadi berantakan, aku tidak tahu harus berbuat apa lagi...

Sekalipun waktu terus berputar, kejadian-kejadian serupa masih mengejar...

Seakan ada tokoh misterius yang memainkan peran di balik layar...

Menganggap dirinya yang paling berkuasa diatas segala sesuatu

Keras kepala, BEGITU SANGAT KERAS KEPALA!!!

Mengapa mereka melakukannya? Dia bertanya kepadaku, "Pernahkah Anda memikirkan sebab-akibat yang akan terjadi ke depan?"

Kemudian dengan ekspresi puas dia melanjutkan dialognya "Aku lebih tahu dari apa yang kamu ketahui"


Saat itu cahaya yang sangat menyilaukan mata melesat membelah dari banyaknya galaksi-galaksi yang tak terhitung jumlahnya.

Jika seluruh makhluk hidup melihat keatas, mereka akan segera tahu persis, bahwa itu bukanlah sebuah bintang.

Dari ribuan bintang, muncul sesosok malaikat. Awalnya taat kepada Sang Pencipta, namun berakhir sebagai seorang pembangkang. Ini adalah kenyataan yang sulit diterima oleh akal sehat. 

Namanya Arraziel. Ia adalah sesosok malaikat yang di utus oleh sang pencipta untuk mengatur Alam semesta. Tapi ambisinya terhadap surga membuatnya terjerumus ke dalam pemberontakan. Tubuhnya terdistorsi oleh kutukan yang dipicu oleh dosa seluruh makhluk hidup.


"Apa yang kau lihat adalah sebuah takdir, apa yang kau rasakan adalah ujian semata. Mengapa kau rela membuang harga dirimu yang telah susah payah kau usahakan?" kata sosok misterius itu.


 "Obsesimu kepadaku sangat menggangguku, Karae..., aku akan membuktikan kepadamu bahwa aku dapat menyelesaikan masalah surgawi ini..., dengan cara inilah aku dapat terbebas dari kutukan!!!" ujar Arraziel dengan penuh ambisi. 


"Tidak benar! Kau hanya akan menambah kesengsaraan bagi makhluk hidup yang tak berdosa! Arraziel, hentikan semua ini!!" tegur Karae dengan nada tegas. 


"Tak ada gunanya kau berkata kepadaku sedemikian rupa, bahkan sampai miliaran kali pun kau berkata seperti ini, aku tetap akan mempertahankan tujuanku ke depannya" bersikeras Arraziel.


Arraziel meninggalkan Karae begitu saja...

Tentu, hal ini sangat menyakitkan bagi Karae. Ia tidak pernah berharap bahwa sahabatnya yang dulu bersamanya malah berubah menjadi seperti ini. 

Namun, apa boleh buat? Karae hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi, dan menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta.

Setelah apa yang terjadi di antara keduanya...

Timbullah sebuah berita yang sangat menggemparkan penduduk langit tentang bebasnya ular dari dimensi tingkat tinggi Ia memiliki nama Al Falaak.

Ular ini berasal dari dimensi Eldritch, tempat di mana para Dewa jahat biasanya disiksa. Di sana gelap, lembab, tak ada satupun cahaya yang dapat menembus lapisan Eldritch, ada banyak makhluk ganas dan kuat bahkan melebihi Dewa itu sendiri.

Para Malaikat mengkhawatirkan akan hal ini yang berpotensi dapat merusak keseimbangan alam semesta.

Diseluruh kumpulan para Malaikat disurga itu hanya ada satu Malaikat yang berdiri lalu berkata "Akan kuhadapi semua ini". Ia adalah Karae sang Malaikat yang mengatur keseimbangan alam semesta.


"Aku akan menghadapinya, ini adalah tanggung jawabku" ujar Karae


"kalau begitu aku akan memberi tahu kepadamu tentang suatu fakta" kata sosok yang berada didepannya itu


"bagaimana jika ada makhluk baru yang tercipta untuk mengemban tugasmu dan kamu akan mendapatkan tugas baru wahai Karae!?" lanjut sosok itu


Makhluk ini sangat disegani oleh para Malaikat, sehingga apa yang ia ucapkan pun menjadi kewajiban bagi para Malaikat itu sendiri.

Adonai namanya ia adalah sesosok Dewa yang diutus langsung oleh Sang Pencipta dan para malaikatnya diwajibkan untuk tunduk kepadanya.


"Sebelum mendapatkan informasi lebih lanjut dariku, bagaimana jika kau pergi ke Eldritch untuk melihat bagaimana situasi disana, kemudian pergilah menemui Al Falaak untuk mendapatkan informasi darinya" perintah Adonai


Tidak peduli seberat apapun tugasnya, dan seberapa besar resikonya, Karae menuruti apapun yang dikatakan oleh Adonai sesosok Dewa yang di utus oleh Sang Pencipta

Sebenarnya, ini cukup berat bagiku untuk langsung pergi ke sana, akan tetapi aku tetap pergi untuk mengetahui peristiwa apa yang sedang terjadi.

Sesampainya di sana, aku hanya mendapati banyak sekali makhluk aneh dari Eldritch yang menatapku dengan tajam.


"Aku adalah sesosok malaikat yang diutus untuk datang kesini, selebihnya aku tidak ingin berurusan dengan kalian semua" Ucap Karae

Sepertinya para Makhluk-makhluk itu hanya menatapku dan tidak berniat untuk menyerangku setelah aku mengaku bahwa diriku adalah seorang utusan.

Salah satu dari mereka yang paling kuat pun berdiri dan berkata.


"Aku tidak diciptakan dengan akal namun aku tahu maksud dari kedatangan anda" ucap ???


"Sebelumnya perkenalkan diriku ini bernama Leavanor, Aku dijuluki oleh banyaknya Dewa dari Al-Batlan sebagai Defeater, karena aku telah menghabisi dari sekian banyaknya Dewa yang ada disana!" lanjut Leavanor dengan sombong.


Inipun menjadikannya sebagai pemimpin dari kumpulan Monster di alam Eldritch ini.


"Aku menantangmu untuk bertarung denganku, KARAE!" tantang Leavanor kepada Karae yang sedari awal terdiam tak berkata sepatah katapun.



Bag 1 Awal terciptanya Entitas Humanoid


Ini menjadi keanehan sendiri bagiku. . .

Aku bahkan tidak dapat meraih apapun disini. . .

Dimana ini. . .?

Semuanya gelap, Hanya ada kehampaan disini. . .

Apakah ada fenomena yang sangat tidak terduga dibalik ini semua. . .?

Ataukah alam semesta membuat lembaran baru. . .?

Namun setelah itu, yang kudengar hanyalah suara ledakan yang amat memekakkan telinga, ledakan ini biasanya disebut sebagai big bang.

Diriku terbangun secara sepontan, dan hanya melihat ada Makhluk yang sangat mengerikan sedang menungguku di depan.


"Aku hanya ingin menyampaikan sebuah pesan kepadamu, kau harus bersiap dengan apa yang terjadi kedepannya." ucapnya


Disaat pertama kali aku melihat dunia ini, aku sudah ditekan oleh sesosok misterius itu, benar benar awal yang sangat mencekam.


"Si-siapa kau, a-apa maksudmu?!" ucap diriku yang sedari tadi tidak memahami konteks yang dimaksud.


Seperti angin lewat, sosok itu tidak menghiraukan pertanyaanku. Begitu pertanyaan kucurahkan kepadanya, sosok itu langsung pergi dalam sekejap, meninggalkanku di ruangan sepi tak berpenghuni.

dengan kepala yang masih dipenuhi beribu-ribu tanda tanya, samar-samar aku mendengarkan ada bisikan aneh yang sedari tadi berbicara denganku.


"Buatlah bentuk fisikmu sendiri." Setelah itu, muncullah banyak opsi yang harus kudukung untuk menyesuaikan diriku sendiri.



Setelah menyampingkan kejadian yang membuatku ketakutan sekaligus kebingungan, aku mencoba untuk menenangkan diri dengan memanfaatkan situasi.

Harapan sederhana penampilanku adalah, aku ingin terlihat seperti sesuatu yang sangat menyenangkan.

yang palingku sukai adalah warna terang kemudian rambutku sebagai representasif dari hijau mengkilap seperti dedaunan pandan yang basah.

Hingga ketika aku mendapatkan penampilan yang cocok dengan diriku, bahkan sangat cocok dengan sifatku yang sekarang.

Sungguh hasil yang sangat memuaskan!

Aku mendapatkan gelar sebagai The Create secara tiba-tiba, lalu mendapatkan spesialisasi kreator, aku tidak paham dengan apa yang terjadi barusan.

Diriku berfikir "apakah aku seorang pencipta atau semacamnya?." tapi itu tidak mungkin karena jelas-jelas aku diciptakan oleh keberadaan yang lebih tinggi dariku.

Untuk mencari tahu dibalik semua kejadian ini, aku memanfaatkan mukjizat yang telah diberikan oleh Sang Pencipta untuk menjelajah ke berbagai Alam Semesta.

Aku melihat Alam Semesta yang begitu indah, Planet-Planet, Galaxy, kosmik, rasi bintang, semua tertata dengan rapi.

Tidak terasa sudah bermiliaran abad berlalu, aku masih saja merasa tak puas dengan apa yang kucari. 

Setelah memutuskan untuk kembali ketempat awal.

Tempat pertamaku melihat dunia ini.

Aku malah menemukan makhluk dengan spesies yang sama denganku sedang berbicara dengan sosok mengerikan itu.

Sama seperti diriku, ia terlahir ke dunia tanpa nama, namun hanya dengan sebuah julukan, yakni Zero. Aku mendatanginya setelah ia selesai mengganti penampilannya. 


"Wahh... penampilanmu bagus juga ya!" ucapku dengan maksud ingin memujinya.


"Bagaimana kau bisa ada disini?" pertanyaan yang dilontarkan olehnya membuatku merasa aneh, padahal ini baru pertama kali kita bertemu.


Setelah cukup lama berbincang, akhirnya kami pun saling mengenal satu sama lain. Kami sepakat untuk menunggu terciptanya makhluk sejenis kami di tempat ini yang kami namai sendiri sebagai Ontita atau biasa disebut Entitas.

Aku menamai diriku sendiri sebagai Entitas X dan dia menamai dirinya sebagai Entitas 00

Layaknya roda yang terus berputar, sehingga kami telah membentuk suatu kelompok yang berisikan 10 makhluk spesies yang sama seperti kami yakni Entitas.

Dirasa sudah cukup kami memutuskan untuk pergi berpetualang bersama melintasi banyaknya alam semesta yang ada.

Ada banyak sekali fenomena-fenomena unik yang terjadi di sekitar alam semesta ini.

Planet yang memiliki energi kehidupan yang sangat tinggi, ini adalah tempat yang paling sempurna, karena dapat ditinggali oleh seluruh makhluk hidup.

Ini merupakan suatu contoh dari fenomena yang kami temukan selama ini.

Namun suatu hal yang mengejutkan kami adalah, tentang adanya alam semesta yang rusak yang mungkin saja dirusak oleh suatu keberadaan yang mengerikan.

Tidak ada yang tahu pasti, tapi ketika pandangan kami mengarah kedepan kami melihat sosok itu lagi. Sosok yang kami lihat setelah melewati alam bawah sadar yang begitu panjang.


"Ba-bagaimana mungkin kita bisa bertemu dengannya lagi disini, aku tidak menyangka akan bertemu dengannya lagi disaat kondisi kita seperti ini." Ucap salah satu rekan kami bernama Entity 02, ia memiliki gelar sebagai Erasure berciri khas penampilan berwarna merah serta terdistorsi oleh kalimat "Erasure".


Meskipun sudah amat teramat lama tidak berjumpa, namun reuni ini sangat tidak terduga. Seakan sangat berarti bagi kami, sehingga tak satupun dari kami yang bergerak dari tempat itu.

Seperti sedang melihat nasib baik dan nasib buruk bercampur aduk, di antara kami tetap diam mematung melihat apa yang dilakukan oleh makhluk itu.

Dalam kedipan mata alam semesta pulih kembali karena keberadaanya, ia melakukannya semudah membolak-balikkan tangan.


"Sungguh, kalian sangat tidak mengerti dengan apa yang kukatakan saat itu" Ucap sosok menyeramkan tersebut.


Mulut kami seperti terkunci, Tubuh kami tidak dapat bergerak, aura yang dipancarkan olehnya sangatlah menekan mental kami.

Tak satupun dari kami yang berani menyahut sosok itu.

Akan ku akui, kami sangatlah lalai dengan pesan yang disampaikan sosok itu sejak pertama kali bertemu.


"Aku akan membawa kalian ke suatu tempat, mungkin kalian akan mendapatkan apa yang kalian cari" lanjut sosok itu.


Kami hanya menuruti perintah yang diberikan oleh sosok itu.

Kami hanya mengikuti sosok itu dari arah belakang.

Sebuah peristiwa yang menakjubkan terjadi lagi disini, tidak pernah terbayangkan bahwa di antara banyaknya alam semesta yang tak terbatas, kami dapat melampauinya.

Kami menuju kepada eksistansi kosmo yang lebih tinggi dari yang tertinggi.

Ini merupakan tempat yang paling indah daripada yang ku bayangkan, bagian bawah Surga tempat yang diatur langsung oleh makhluk dengan kekuatan yang lebih besar lagi.

Singgasana Adonai.




Bag 2 Realita yang tampak fana



Diseluruh pejuru langit dan bumi...

Diseluruh rasi bintang yang beredar...

Diseluruh keberadaan alam semesta yang begitu luas...

Dari ujung rambut hingga ujung kaki...

Kami benar-benar yakin, apa yang ada dihadapan kami adalah sosok yang paling kuat.

Bahkan ketika mendengar kata "Dewa penghancur agung memiliki daya hancur tak terbatas" sepertinya tidak ada apa-apanya ketika berhadapan dengan sosok ini.

Tak terbayangkan rasanya, bahkan kekuatan kami sendiripun tunduk kepada sosok ini.

Dibawah kehendak sang pencipta, kami bertemu dengan utusannya bernama Adonai.


"Setelah dipanggil kemari, mungkin kalian kebingungan setengah mati, benar tidak?" Tanya Adonai.

"Aku akan langsung menjelaskan maksud dari panggilan ini kepada kalian," lanjutnya.


Sambil dibawa ke masa lalu, Adonai melanjutkan penjelasannya.

Ada dua malaikat yang dulunya ditugaskan oleh Sang Pencipta untuk mengendalikan alam semesta ini.

Kedua Malaikat itu bernama Arraziel dan Karae, mereka sangat taat kepada Sang Pencipta.

Kejadian ini berlangsung lama, hingga turunlah suatu kalimat dari Sang Pencipta.

"Sungguh Aku hendak menjadikan seorang pemimpin di muka bumi"

Sebagian dari Malaikat itu ada yang setuju namun ada juga yang meragukan akan hal ini.

"Mengapa Engkau hendak menjadikan mereka (manusia) di bumi itu sebagai seorang pemimpin. Tak jarang dari mereka yang berbuat kerusakan serta pertumpahan darah"

Kata salah satu dari mereka.

"Aku lebih tahu dari apa yang kamu ketahui".

Jawab Sang Pencipta yang maha bijaksana dengan kalimat-kalimat sucinya.

Arraziel tidak pernah menolak sekalipun dengan apa yang diperintah oleh Sang Pencipta.

Namun Arraziel dapat merasakan dosa dari manusia yang mengalir menuju hatinya itu, sehingga ia dapat merasakan sakit yang luar biasa setiap kali para makhluk itu berbuat kerusakan.

Karae yang merupakan sahabatnya tidak tega melihatnya begini, Karae terus saja menyemangati Arraziel untuk tetap antusias bertahan dengan nasib yang dialaminya.

Ini merupakan ujian terberat yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada para Malaikat yang bernasib sama seperti Arraziel ini.

"Sudah lama perasaan ini timbul di hati para Malaikat".

"Aku adalah makhluk setia kepada Sang Pencipta. Mungkin ini adalah suatu pesan untukku agar aku segera bergerak mengakhiri semua ini".

Dengan perasaan takut bercampur bingung sahabatnya (Karae) bertanya kepada Arraziel.

"Apa maksudmu wahai sahabatku, kecerdasanku sangatlah terbatas untuk mengetahuinya."

"Sungguh aku tidak ingin peristiwa buruk terjadi setelah kau mengatakan sesuatu yang sangat mengerikan."

Arraziel berambisi untuk membuktikan kepada Sang Pencipta, bahwa dirinya akan menghadapi seluruh ujian yang diberikannya dengan bijaksana.

Kesalah pahaman inilah yang berakibat FATAL baginya.

Jika Ia tidak terdorong oleh tindakannya sendiri, mungkin dia akan tetap menjadi Malaikat yang taat kepada Sang Pencipta.


Kemudian Adonai melontarkan sebuah pertanyaan kepada kami.


"Jadi... apakah kalian sudah mendapatkan jawaban dari semua perkataanku ini?"


"Baiklah aku sudah mengerti maksudmu, namun sebenarnya siapakah sosok yang menjadi sahabatnya Arraziel itu?" Tanyaku


Mendengar pertanyaan itu, Adonai langsung tersenyum, seolah mengisyaratkan bahwa kami sudah bertemu dengannya sejak tadi.

Maka dari itu kami langsung tersadar, sebenarnya Sosok yang pertama kali kita lihat dengan wujud mengerikan ini adalah Malaikat utusan Sang Pencipta yakni Karae.

Wujudnya telah berubah secara signifikan, setelah mendapatkan tugas terakhirnya sebagai pengendali alam semesta.

Ia kini telah berganti tugas menjadi Malaikat yang akan mengawasi setiap langkah demi langkah yang kami perbuat.

Sungguh tak disangka-sangka, bahkan yang mengendalikan alam semesta pun tunduk pada Adonai.

"Aku akan memberi kalian sebuah perintah yang harus dilaksanakan." Kata Adonai

"Apa itu wahai Adonai?" Tanyaku

"yaitu mencari sang utusan di suatu alam semesta yang dekat dengan Al-Batlan, lebih tepatnya di negeri Agio Vouno" Jawab Adonai

Dengan begini kami akhirnya mendapatkan apa yang kami cari selama berabad-abad. 

Yaitu misi tentang mencari sang utusan di alam semesta lain.

Semoga saja apa yang kami dapat tidak membuat beban yang amat besar bagi kami.

Setelah ini kita harus memulainya dari mana?

Pikiran kami kosong semenjak beranjak pergi dari tempat itu.




Bag 3 Penentuan



Di seluruh pejuru alam semesta...

Langit yang begitu luas...

Kami mendapatkan tempat yang dimaksud oleh sang utusan.

Bagaikan angin yang berhembus...

Bagaikan kilatan cahaya...

Kami melesat dengan cepat menuju tempat yang dimaksud.

Ini adalah alam semesta yang paling dekat dengan dimensi Al-Batlan.

Al-Batlan adalah dimensi tempat para Dewa abadi, baik itu Dewa jahat maupun Dewa baik, Al-Batlan menjadikan tempat itu sendiri sebagai tempat lahirnya para Dewa.

Kami akhirnya bertamu di planet yang memiliki sebutan, Loth'in. Planet ini masih dalam zaman yang belum terlalu berkembang, dengan lanskap yang dipenuhi oleh banyak hutan rimba dan gurun pasir.

Setibanya di sini, kami berniat untuk langsung menuju negeri yang dimaksud, yaitu negeri yang bernama Agio Vouno.

Sebelum beranjak kesana kami semua menyempatkan diri untuk pergi ke negeri yang bernama Barnicia.

Disitu kami merasakan adanya keberadaan Dewa.


"coba biar aku yang tanya." Ucap rekan kami yang paling ramah bernama  Entity A, Ia merupakan salah satu rekan kami yang tercipta setelah Entity 0, dengan penampilan sebagai perempuan abad modern yang mengenakan baju miko. Ia memiliki dua julukan, yakni "Reality dan Kindness".

Dengan bantuan rekan kami, akhirnya kami mendapatkan informasi dari seorang peramal yang ada di negeri ini.

Barnicia adalah sebuah tempat yang dihuni oleh para Vampir. Meskipun begitu, mereka sangat jarang meminum darah manusia, bahkan hingga sebulan.

Hal ini dibuktikan ketika mereka lebih memilih untuk membeli daging, buah dan sayur sayuran dibanding memburu darah manusia.

Daerah ini dipimpin oleh seorang raja Vampir bernama El-Yorah. Ia memiliki kekuatan layaknya Dewa.

Sebagian kecil dari tempat ini ada yang memuja raja sendiri, tidak heran jika sedari tadi kami merasakan keberadaan Dewa disini.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai peramal terbaik yang ada di negeri ini, ia adalah seorang perempuan yang bernama Liel Savirrah. Ia mengaku bukan berasal dari alam semesta ini.

Kami mempercayainya ketika melihat penampilannya yang aneh, tidak seperti masyarakat yang ada di negeri ini.

Setelah itu Liel langsung melontarkan sebuah pertanyaan.


"Aku tidak pernah merasakan kehadiran kalian di semesta ini. Sebenarnya kalian itu siapa?" Tanya Liel dengan ekspresi wajah serius.

"Tunggu sebentar... kau meramal kami?" Tanya rekan kami yang bernama Entity 03, ia berpenampilan sebagai seorang laki-laki dengan bagian mencolok syal berwarna merah. Ia memiliki julukan sebagai "Failure".

"A-Aah maaf aku tidak izin kepada kalian, jika itu privasi maka aku tidak akan menanyakannya lagi" Ucap Liel dengan nada yang terbata-bata.

"Tidak masalah... sebenarnya jika kami beritahu pun mungkin kamu tidak akan paham." Ujar Entity A sambil menepuk bahu Entity 03.


Liel mengerti dengan perkataan dari rekan kami, setelah itu ia tidak banyak bertanya lagi, dengan begini kamipun langsung berpamitan untuk beranjak pergi.

"Tutur katanya sopan, sama seperti Entity A, aku akan mengingat tempat ini!" Ucap salah satu rekan kami yang bernama  Entity 06 ia berpenampilan sebagai seorang laki-laki dengan seluruh pakaiannya berwarna putih abu (Monochrome). Ia dijuluki sebagai "Restore".

"Kau menyukainya?" Tanya Entity 07 dengan sedikit candaan. Ia berpenampilan sebagai seorang perempuan dengan seluruh pakaiannya berwarna hitam, memiliki ciri khas telinga dan ekor kucing. Ia memiliki julukan sebagai "Forgotten".

"Duhh, aku tidak sampai segitunya!" Balas Entity 06 dengan nada keras.


Kami tertawa dan bercanda bersama, hingga menemukan sebuah toko kecil yang menjual daging. Disitu ada seorang gadis kecil berambut merah yang sedang menjaga toko tersebut.

Dilihat-dilihat, dia memang bukan penduduk asli Barnicia. Kami pun pergi mendekat untuk bertanya kepada gadis itu.

Namun sebelum kami sampai, kami malah menemukan keributan di bar samping toko yang dijaga oleh gadis itu. Dengan segera, kami mengecek situasi yang terjadi di dalam bar tersebut.

Ternyata sedang terjadi keributan terkait masalah hutang yang belum dilunasi oleh pemilik bar. Sekelompok penagih hutang dengan sembrono mengobrak-abrik seluruh isi bar tersebut. 

Tentu saja, kejadian ini membuat panik para pelanggan lain.

Merasa tidak tega, kami pun berusaha melerai dan menenangkan mereka semua.


"Wahh berani juga kau berurusan dengan kami, selama ini belum pernah ada seseorang pun yang berani mengganggu kami!" Ucap salah satu komplotan tersebut.

"Darimana asalmu nak, pakaian kalian aneh, mungkin kalian bukan berasal dari sini." Ucap komplotan yang lain.

"Sudah cukup kalian, biar aku saja menghadapi yang satu ini." Kata pemimpin mereka dengan sombong.

"Sepertinya kau cukup kuat untuk berani buka suara, bagaimana jika aku menantangmu untuk berduel satu lawan satu." Bisik pemimpin mereka kepada kami semua.

Entity A yang tidak suka dengan kekerasan tentu saja tidak dapat menerima tantangan itu dengan mudah.

namun Entity X dengan gegabah malah langsung menerima tantangan tersebut, tentu aku melakukan ini agar para kelompok itu dapat segera pergi dari sini.

"Ha ha ha boleh juga.... meskipun badanmu kecil, kau memiliki nyali yang tinggi, akanku ingat wajahmu dengan baik." Ancam si pemimpin.

Mereka membawaku keluar, untuk bertanding satu lawan satu di depan bar.

Tanpa aba-aba si pemimpin kelompok itu langsung memukul kepalaku dengan keras dari belakang menggunakan palu yang ia bawa.

Efek pukukan itu menyebabkan hancurnya sebagian properti barang yang ada disekitar.

Pikir mereka lawannya itu akan tumbang dengan sekali pukul, namun dengan apa yang barusan terjadi justru malah mengejutkan mereka.

Entity X tetap berdiri disana seolah olah ia hanya dipukul dengan lembut.

"Aku baru tau jika kau menyembunyikan benda itu, baiklah... bagaimana jika kau memukulku menggunakan benda itu berkali-kali hingga aku pingsan, dengan ini kau akan menang dari pertandingan." Tantang Entity X.

Sontak hal ini membuat gempar seisi kota, baik dari korban, kelompok itu maupun masyarakan yang menyaksikan kejadian itu

Selama beberapa tahun terakhir, tidak seorang pun berani menantang pimpinan mereka. Bahkan anggota keamanan di wilayah tersebut tidak ada yang berani mencoba untuk menantang otoritas pimpinan mereka.

Pemimpin kelompok itu memiliki tubuh yang kuat dan menurut rumor, mengatakan bahwa pemimpin kelompok itu pernah membunuh seekor naga dengan tangan kosong.

Tidak terima dipermalukan begitu saja, dengan emosi ia membanting palu yang ia pegang dan mulai menyerangku dengan tangan kosong secara membabi buta.

"Akan ku tunjukkan kepada kalian semua!, Inilah ganjaran yang setimpal bagi siapapun yang berani denganku!" Teriak pemimpin kelompok dengan penuh amarah.

Berbagai pukulan keras dilancarkan ke arah Entity X. Tubuhnya diseret, ditarik, dibanting, bahkan ia tidak segan untuk menyerang bagian vitalnya dengan pukulan yang ganas.

Tentu bagi orang-orang biasa, kejadian tersebut menimbulkan rasa ngeri. Suara pukulan yang dilancarkan oleh pemimpin mereka terdengar sangat nyaring, meninggalkan kesan ketakutan dan ketidakpastian di antara mereka.

Namun, apa yang dilakukan oleh Entity X hanyalah diam, menerima semua pukulan yang arahkan padanya seakan-akan pukulan itu hanya seperti angin lewat.

Para Entitas hanya menonton dengan santai seperti telah mengetahui hal ini, kecuali Entity A yang sedari tadi menolak pertarungan.

Setelah merasa lelah dan tidak percaya dengan apa yang terjadi, ia memerintahkan seluruh anak buahnya untuk mengeroyok Entity X.

Namun alangkah mengejutkannya ketika mereka hampir menggapai diriku, gadis berambut merah itu datang dengan niat untuk menolongku.

Ia menghadang seluruh anak buah penagih hutang itu dan berkata:


"Cukup!, tidak ada gunanya kalian bertindak seperti itu!, coba lihat dia, justru dia baik-baik saja setelah menerima berbagai serangan." 


Gadis berambut merah ini justru malah dianggap merendahkan mereka dengan kalimat yang diucapkannya.


"Apa apaan kau ini, temannya saja diam yang datang malah bocah ingusan seperti ini, SIAL!! aku malah semakin dipermalukan!!" Ucap pemimpin kelompok dengan penuh emosi sambil meninggalkan tempat itu.

"Kalian cukup beruntung di hari ini, mungkin kami akan datang dilain waktu, siap siap saja pecundang! ha ha ha ha" lanjut anak buahnya dengan ejekan.


Melihat keberanian gadis muda ini diantara para masyarakat yang hanya sibuk menonton kejadian tersebut, para Entitas hanya terdiam sejenak. Lalu dilanjutkan oleh kalimat Entity A.


"Terima kasih banyak telah mewakili teman-teman kami." Ucap Entity A.

"Ah! tidak masalah, tapi kakak berambut hijau itu.... apa dia terluka..?" Jawab gadis itu, kemudian mengkhawatirkan tentang kondisi Entity X.

"Haha! terima kasih, bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa aku tidak apa-apa?. Tenang saja hanya bajuku yang kotor." Canda Entity X.

Namun gadis itu tetap tidak percaya, karena tidak mungkin ada satu makhluk pun yang bisa bertahan dari pukulan seperti itu. Kecuali jika dia memang memiliki ketahanan yang setara dengan gunung atau bahkan lebih.


"Aku tidak menyangka jika hal seperti ini bisa terjadi." Ucap gadis itu

"Pakaianmu terlihat aneh, apa kau tinggal disini nak?" Tanya Rekan kami yang bernama Entity 05 ia berpenampilan serba hitam dengan sedikit warna ungu di pakaiannya. Ia dijuluki sebagai "Unfortune".

"Bu-bukan. Sebelumnya perkenalkan namaku Sha aku tinggal di negeri seberang bernama Agio Vouno." Jawab Gadis itu


Mendengar perkataan barusan, tentu hal ini menjadikan sebuah kesempatan bagi kami untuk pergi ke negeri itu.

Kami semua berniat untuk kenal lebih dekat dengannya.

"Wahh itu berita yang bagus, bukankah kita berniat untuk pergi ke negeri itu, benar tidak 05?" Ucap Entity 04 dengan penuh gembira, Ia merupakan salah satu dari rekan kami yang berpenampilan serba hitam dengan warna hijau sebagai pelengkap di pakaiannya. Ia dijuluki sebagai "Fortune".

"Ya benar!" Seru Entity 05.

"Apa kalian ingin kesana juga?" Tanya Sha.

"Ya kami semua ingin pergi kesana!" Jawab Entity 04.

"Wah!! kalau begitu Sha tidak akan pulang sendirian dehh di malam hari." lanjut Sha dengan gembira.

"Ya! tentu kita akan- eh tunggu sebentar kau pulang malam?" Ucap Entity 04 sambil terkejut.

"He-em" Jawab Sha sambil tersenyum.

"tapi Sha... kau itu masih kecil, sangat berbahaya jika seorang anak kecil pulang malam-malam." Ucap Entity A.

"Itu bukan apa-apa, lihat! bukankah aku masih sehat." Jawab Sha

"Yahh kami cuman mengingatkan sihh." lanjut Entity A.

"hehe... Mumpung masih sore, mending bantu aku kemas-kemas barang dulu." Ajak Sha.


Dengan begitu kami pun membantu membereskan barang-barangnya untuk beranjak ke negeri Agio Vouno nanti malam.

Aku masih berfikir tentang suatu hal. . .

Tentang maksud dari perkataan Adonai mengenai utusan itu. . .

Ia berada di negeri Agio Vouno. . .

Mungkin kami dapat bertemu dengan utusan itu ketika sesampainya disana. . .














~Author : Destha Wibawa Putra

Chapter 1

Posted by : desthabikinfanart
Date :
With 0komentar

Kenangan Terindah :v

| Rabu, 03 Januari 2024
Baca selengkapnya »

Assalamualaikum 

Saya Destha wibawa putra biasanya dipanggil Destha, Kali ini saya akan mengreview sedikit momentos 2023 yang tak pernah terlupakan, walaupun nanti tua bakalan lupa.

Soo.... Ya! Apakah Destha ini memiliki momentum menyenangkan atau sebaliknya?, mari kita lihat terlebih dahulu πŸ—ΏπŸ—ΏπŸ˜‚

Dan yah... Ternyata... TIDAK ADA... 😁

Saya hanya memiliki kenangan gabut selama hidup saya di tahun 2023, itu benar benar tahun yang membosankan.

Well my bad.... Jika kalian bertanya tentang kenangan, saya sangat tidak peduli dengan kenangan tersebut, kecuali emang bener bener asik atau menyiksa.

1. Main ke rumah temen jam 4 pagi

Ini merupakan best moment pada tahun 2023, dikala itu sedang menjelang hari suci bulan Ramadhan, kami bermain di rumah teman saya pagi-pagi tepatnya pada pukul 4 pagi, di foto ini saya dan kedua teman saya lagi... Yahh... Kemungkinan Lagi pamer jakun. πŸ—Ώ

Bisa kalian lihat... Pada waktu pukul 4 pagi, disitu rumah teman saya GELAP BANGET LOH, hal ini justru kami manfaatkan untuk bermain game horror supaya feel kengeriannya lebih kerasa.

2. Ga tau... Kok nanya saya...

Dan ini adalah moment paling berbahagia menyiksa bagi saya, saya sangat-teramat bosan selama liburan, saya tidak tahu harus ngapain, tidak memiliki misi, tidak memiliki visi, tidak memiliki emosi, tidak memiliki empati, tidak memiliki simpati, tidak memiliki sapi. 

Tapi meskipun begitu, saya juga tidak mau sekolah πŸ˜‚πŸ˜­, jadi maunya apaan dah...

Libur ga mau, sekolah juga ga mau, maunya di-πŸ—Ώ

Tamat assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu



Kenangan Terindah :v

Posted by : desthabikinfanart
Date :Rabu, 03 Januari 2024
With 7komentar
Next Prev
▲Top▲