Kembali lagi pada blogger Destha yang sekarang sudah berfokus pada imajinasi saya... Namun, saya merindukan betapa terakhir kalinya saya mengerjakan tugas di blog ini.
Tema kali ini yang akan saya bahas adalah tentang apa yang saya dapatkan dari tempat magang? Kalau boleh jujur... Selama 6 bulan perjalan magang yang mana dibagi menjadi dua, magang pertama dari bulan Januari dan juga magang kedua dari bulan Juli. Saya tidak tahu akan menyebutnya seperti apa tapi anggap saja seperti itu.
selama tiga bulan magang di IKIP PGRI yang masa sekarang ini telah berubah menjadi Universitas PGRI. Pada bulan Januari yaitu magang pertama, saya benar-benar tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan jika dibilang pada bulan itu adalah bagian terburuk bagi saya untuk magang. Hal itu dikarenakan apa yang saya kerjakan hanyalah "nganggur"
Namun, apakah pada bulan Januari tersebut saya tidak melakukan apa-apa? Bahkan saya sudah berusaha keras hingga labtop yang saya pegang saat ini adalah hasil dari kerja keras saya sendiri.
Karena alasan untuk mendapat perkerjaan pada saat itu membutuhkan apa yang dinamakan "Labtop". Namun, ketika saya telah mendapatkan benda ini, betapa kecewanya saya karena masih saja tidak mendapatkan pekerjaan. Agar benda tersebut tidak didapatkan secara sia-sia, saya pun memulai hobi baru saya, yaitu mengetik cerita fiksi (Novel).
Ketika saya berkata "tidak mendapatkan pekerjaan." apakah perkataan itu benar-benar merupakan kalimat yang menyatakan bahwa saya ini benar-benar nganggur selama setahun itu?
Ya! Jujur saja, saya benar-benar sedang menganggur. Jika dihitung dalam persentase, saya hanya memiliki sedikit pekerjaan, yaitu mengantarkan surat dan membantu mencetak dokumen di ruangan tempat dimana Ary dan Yuzril bekerja.
Kemudian pada Juli, itu merupakan bagian dimana saya berhasil memulihkan kekecewaan saya dengan berpindah tempat di IKIP Perpustakaan. Ya! Masih dengan IKIP namun bukan Universitas.
Pada magang season 2 atau lebih tepatnya melanjutkan magang enam bulan yang sebelumnya hanya tiga bulan. "Bodoh sekali jika saya benar-benar berfikir bahwa saya sudah terbebas dari kata 'magang'."
Saya benar-benar bersyukur jika saya mendapatkan begitu banyak pekerjaan di tempat itu, terlebih lagi saya sampai tidak menyangka bahwa tugas sekolah saya akan tertunda karena diberi pekerjaan.
Apa yang saya lakukan di Perpustakaan? Tempat itu mungkin tidak terdengar berhubungan dengan jurusan saya yaitu RPL. Namun, jangan salah paham dulu saya belum memberi penjelasan.
Di tempat itu, saya di bimbing langsung oleh ketuanya langsung. Jika perpustakaan itu ada tiga tingkat, maka saya harus mondar-mandir dari lantai satu ke lantai tiga begitu juga sebaliknya, hanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Simpel saja. . .
Di lantai satu tugasnya adalah administrasi peminjaman dan pengembalian buku serta harus memberikan denda kepada mahasiswa PGRI yang terlambat mengembalikannya.
Di lantai satu juga saya bertugas untuk membongkar komputer dan monitor yang rusak agar berfungsi kembali.
Sementara itu di lantai dua, ruangan pengelolaan buku, adalah ruangan dimana saya di tempatkan. Disitu, saya bersedia untuk design segala kebutuhan kantor. Seperti poster, spanduk, kupon, dan lain sebagainya. Ini adalah pekerjaan yang paling ku sukai.
Sementara itu di lantai tiga, adalah kebalikannya, saya membenci tugas ini karena tugas tersebut terlihat begitu sepele dan mengingatkanku pada tahun sebelumnya. Tugas itu adalah mengangkat skripsi dari lantai dua ke lantai tiga serta menyusunnya.
Dan setelah panjang lebar sudah saya jelaskan, saya akan meringkas sebagian kecil hal baru yang telah saya dapatkan selama magang di Universitas PGRI/IKIP PGRI dan Perpustakaan IKIP PGRI.
Hal pertama yang saya dapatkan ialah.
1. Selama memasuki dunia kerja, hal ini tidak bisa dikatakan mudah atau sulit, semuanya tergantung pada mindset Anda. Bagaimana Anda berpikir ke depannya akan memengaruhi kehidupan Anda. Contohnya, jika Anda berpikir bahwa "kerja" adalah sesuatu yang membosankan, maka Anda akan merasa bosan.
2. Saya telah mengetahui kondisi saya kedepannya, dan hal itu membuat saya dapat dengan memudahkan beradaptasi dengan lingkungan. Karena, saya mengetahui apa yang akan saya lakukan kedepannya dan mendapatkan inspirasi lebih.
3. Saya begitu menyadari betapa pentingnya kedisiplinan dunia kerja. Yang mana ketika saya terlambat atau bahkan sedikit terlambat. Contohnya ketika saya datang pada pukul 08:00 pagi sementara saya datang 07:49 pagi, saya akan dinyatakan bersalah.
4. Yang terbaiknya adalah saya juga dapat mengetahui beberapa batas dari kemampuan saya. Saya begitu mensyukurinya jika saya dapat memperbaiki dari beberapa kekurangan saya. Selain itu saya juga dapat meningkatkan beberapa kemampuan saya semisal desain dan juga ilustrasi.
5. Disana juga, saya membangun relasi kepada sesama rekan kerja. Dan nantinya, jika saya datang ke tempat itu lagi sebagai mahasiswa, saya sudah mengenal mereka semua yang bekerja di IKIP Perpustakaan.
6. Teori dari sekolah, akhirnya dapat berguna ketika saya memasuki praktek kerja. Karena saya telah lelah untuk terus-terusan belajar teori tanpa praktek.
7. Setiap waktu begitu berharga, setiap detik bagaikan batu permata. Jika Anda menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermain, mungkin mencari pekerjaan adalah hal yang dapat dibilang sulit kedepannya.
8. Selain itu, mungkin aturan berikutnya adalah pelajaran yang kurang relevan, seperti mewajibkan siswa magang untuk mencukur rambut. Peraturan ini seharusnya tidak ada, atau setidaknya bersifat opsional. Karena, yang saya lihat, banyak mahasiswa justru memiliki rambut panjang.
9. Pelajaran berikutnya yang saya dapatkan adalah bekerja setelah lulus SMA. (Mungkin yang satu ini tidak bisa dibilang "kurang relevan") karena tergantung pada diri Anda sendiri. Dosen saya pernah mengatakan, "Jika bekerja di usia muda, kita akan merasa lelah, tetapi hasilnya mungkin kurang memuaskan." Oleh karena itu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah.
10. Ini mungkin bukan salah satu pelajaran yang saya dapatkan, melainkan sebuah saran agar anda betah. Ketika anda menemukan jenuh, sebaiknya anda mencari akar dari kejenuhan tersebut, apakah jenuh itu berasal dari anda sendiri atau faktor external. Cobalah untuk berbincang dengan rekan kerja lain.
Dengan ini, berakhirlah artikel saya yang menjelaskan "Hal yang dapat saya pelajari selama magang." Semoga anda dapat mengambil hikmahnya.
Saya Destha undur diri dari blog fantasi saya, mengucapkan "Selamat tinggal dan selamat jalan..."
0 komentar:
Posting Komentar